~ Klik Sini ! Klik Sini ! ~

Saturday, October 17, 2015

Iktibar

Kita tidak akan tahu rezeki yang datang pada kita dari mana, apakah ia dari pekerjaan kita seharian ataukah dari sumber yang tidak terduga. Yang jelas, Tuhan menyuruh kita untuk kerja dan berusaha.

Seperti kisah di bawah ini,berlaku di Indonesia,
yang saya ceritakan semula dengan gaya bahasa kita, muga kisah ini dapat memberikan iktibar buat saya dan pembaca:

REZEKI BANYAK BENTUKNYA

Semalam hujan mula turun jam 9 pagi, seorang penjaja buah tumpang berteduh di kaki lima kedai saya.

Masih penuh geroboknya, buah-buahan yg dipotong tersusun rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan blm berhenti.

Saya mulai risau karena tak ada seorangpun pelanggan datang.

Saya keluar membawakanya air minum.

“Kalau musim hujan begini,susah juga ya, Encik… ” .. “Banyak buahan yg tidak blh di jual.”

Beliau tersenyum, “ya puan.. Mudah-mudahan adalah rezekinya.. .” jawabnya.

“Aamiin,” kataku.

“Kalau tak habis bagimana, encik ?”. tanyaku.

“Kalau tak habis ya risiko, puan.., seperti tembikai, tembikai susu yang sudah dikupas akan diberikan sahaja kepada jiran-jiran, mereka juga suka daripada dibuang. Macam buah jambu, mangga yang masih elok boleh disimpan. Mudah-mudahan dapat nilai sedekah,” katanya tersenyum.

“Kalau hujan terus sampai petang bagaimana ?” tanyaku lagi.

“Alhamdulillah...… Berarti rezeki saya hari ini dimudahkan untuk perbanyakan doa. Bukankah hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa....?” Katanya sambil tersenyum.

“Diberikan kesempatan berdoa juga rezeki,”

“kalau tak dapat duit bagaimana ?” tanyaku lagi.

“Berarti rezekinya adalah bersabar, Allah yang mengatur rezeki, puan… Saya bergantung pada Allah.. Apa saja bentuk rezeki yang Allah berikan, saya terpaksa terima. Tapi Alhamdulillah, selama saya berniaga buah-buahan ni, belum pernah lagi kelaparan".

“Pernah juga tidak dapat duit sama sekali, tau-tau jiran menghantar makanan. Kita hidup cari apa puan...?, yang penting dapat makan, supaya bertenaga untuk beribadah dan berusaha,” katanya lagi sambil memasukan Al-Qurannya kedalam kotak di geroboknya.

Hujan masih renyai-renyai, … "Saya pergi dulu ..Terimakasih ya puan…”

Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan turun, begitu khawatirnya saya tentang rezeki jualan yang tak dapat, sampai melupakan  nikmat rezeki yang ada di depan mata.

Saya sedar bahwa dapat hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar itu juga adalah rezeki…jauh lebih berharga daripada duit, harta dan perniagaan...

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...